Penembakan di Kantor MUI Pusat, Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023) siang ini memakan korban
luka dua pegawai MUI dan satu korban meninggal dunia yakni pelaku sendiri.
Wakil Sekjen MUI mengatakan, Arif Fahrudin, sebelum melakukan aksinya,
pelaku pernah dua kali mengirimkan surat ancaman ke kantor MUI.
Pelaku yang belakangan terungkap berasal dari Lampung juga diketahui
berkali-kali pernah ingin menemui Ketua MUI.
Terkait dengan senjata yang digunakan pelaku, Kapolda Metro Jaya, Irjen
Karyoto memastikan bahwa pelaku penembakan di kantor pusat Majelis Ulama
Indonesia (MUI) menggunakan airsoft gun.
Hal ini diketahui melalui hasil identifikasi awal oleh penyidik Satreskrim
Polres Metro Jakarta Pusat terhadap senjata yang ditemukan di lokasi
kejadian.
Karyoto menjelaskan bahwa senjata tersebut memiliki tabung gas kecil untuk
melontarkan peluru dan terdapat serpihan peluru gotri yang diduga berasal
dari senjata tersebut. Senjata tersebut masih akan diperiksa lebih lanjut
oleh tim laboratorium forensik (Labfor) Polri.
Sebelumnya, salah satu akun yang kerap memberikan edukasi terkait senjata
api dan kemiliteran, @/RandomWorldWar menduga, merujuk pada foto yang
tersebar, senjata yang digunakan pelaku bukan merupakan pistol peluru tajam
Glock 19 melainkan hanya airsoft gun yang menyerupai Glock.
Hingga kini polisi masih terus mendalami kasus ini. Sejumlah barang bukti
diamankan dari pelaku, salah satunya senjata yang diduga digunakan untuk
menembak.
Diwartakan sebelumnya, penembakan terjadi di Kantor MUI Pusat. Tiga orang jadi korban dalam peristiwa ini, dua diantaranya berasal dari
pegawai MUI dengan luka-luka, sementara satu orang meninggal dunia merupakan
pelaku sendiri.
Copas dari
https://www.suara.com/news/2023/05/02/151654/pelaku-teror-kantor-mui-pusat-gunakan-airsoft-gun-model-glock-19
No comments:
Post a Comment