Beredar kabar di media sosial bahwa pasukan militer Israel diduga
menyerang warganya sendiri karena kelabakan merespons serangan awal
Hamas pada 7 Oktober lalu.
Kabar ini merebak usai Angkatan Udara Israel mulai mengumpulkan
satu-persatu peristiwa yang memicu dimulainya perang dengan Hamas.
Dilansir dari kantor berita Israel, Ynet, kabut perang saat itu ternyata
tidak hanya menghambat pasukan darat, tetapi juga pasukan udara yang
dikerahkan di atas Negev barat saat dini hari tersebut.
Sepasang helikopter serang pertama disebut tiba di lokasi konflik dari
sebuah pangkalan di utara kira-kira satu jam lebih setelah serangan Hamas
dimulai. Helikopter ini terlambat datang meski skuadron utama helikopter
Apache Israel ditempatkan dekat dengan Jalur Gaza, yakni di Pangkalan Udara
Ramon.
Para personel angkatan udara dilaporkan baru mencapai zona konflik pada
pukul 08.32 pagi waktu setempat.
Yang menjadi sorotan adalah, ketika helikopter datang, para pilot berusaha
keras membedakan antara Hamas dan warga sipil di tengah kabut hitam.
Saat itu, muncul perintah untuk menghentikan upaya Hamas menyelundup masuk
lebih dalam ke Israel.
Karena perintah tersebut, 28 helikopter tempur Israel pun menembak secara
membabi buta ke arah perbatasan maupun komunitas. Puluhan pesawat udara itu
terus menembak dengan mengisi ulang seluruh persenjataan mereka, termasuk
ratusan peluru artileri 30mm dan rudal Hellfire.
Seiring waktu, para pilot akhirnya memperlambat serangan serampangan
tersebut dan mulai memilih target secara cermat.
Ynet pun menyebut operasi udara awal Israel pada hari pertama ini "tidak
terorganisir dengan tepat."
Para pilot disebut baru bisa melakukan serangan dengan benar setelah
berkoordinasi dengan pasukan darat lewat panggilan telepon dan gambar
WhatsApp.
Mereka baru bisa menetapkan target serangan dari atas udara dengan bantuan
pasukan darat.
Angkatan Udara Israel sendiri telah mengakui bahwa tanpa dukungan artileri
dan beberapa bantuan dari pasukan darat IDF, jumlah korban sipil akan jauh
lebih tinggi.
Meski begitu, laporan ini belum bisa diverifikasi secara independen.
Israel juga belum memberikan pernyataan perihal kabar ini. Video helikopter
yang menembaki warga itu juga viral di media sosial.
Pertempuran Hamas dan Israel sejak 7 Oktober sendiri telah menewaskan
sekitar 1.400 warga Israel. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pun murka
karena ribuan warganya tewas dalam konflik ini.
Israel menuduh Hamas yang menewaskan warganya dalam konflik ini. Dengan
laporan terbaru ini, dapat dilihat bahwa warga Israel nyatanya tak cuma
tewas karena serangan Hamas, tetapi juga akibat serangan secara serampangan
oleh pasukan udara Tel Aviv.
Per Kamis, lebih dari 10.800 warga Gaza tewas akibat agresi Israel.
copas dari
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20231110200419-120-1022766/viral-apache-tel-aviv-diduga-berondong-warga-israel-saat-serbuan-hamas
No comments:
Post a Comment